1. Seni Rupa
Seni rupa adalah salah satu bentuk karya seni visual dengan menggunakan media yang dapat dilihat dan diraba yang mengandung estetika yaitu bagaimana keindahan bisa terbentuk, dan bagaimana supaya dapat merasakannya. Istilah seni rupa yang dalam bahasa Inggris disebut fine art, mengacu pada bentuk seni yang dipraktekkan terutama untuk nilai estetika dan keindahannya daripada nilai fungsionalnya (seni untuk seni).
Awalnya seni rupa berbasis pada lukisan, seni grafis (gambar) dan patung, namun dalam perkembangannya, bidang seni rupa terus diperluas untuk merangkul aktivitas seni rupa baru yang timbul karena perkembangan teknologi atau penemuan artistik seperti fotografi dan arsitektur.
Arsitektur secara tradisional dipandang sebagai seni rupa, terutama jika estetikanya yang disoroti, bukan komponen tekniknya. Karya arsitektur seperti Piramida Mesir , Tembok Besar China, Parthenon Yunani, Katedral Chartres, Taj Mahal dan Menara Eiffel, adalah simbol budaya dan karya seni yang penting, yang melambangkan peradaban historis mereka. Meski begitu, arsitektur sedikit banyak memiliki disiplin seni rupa lainnya, dan mungkin memang dianggap lebih dari seni terapan.
Seni rupa merupakan jenis seni yang sudah ada dalam masa prasejarah seperti periode Acheulian dengan adanya patung Venus dari Berekhat Ram (patung basaltik, 230.000-700.000 SM) dan Venus dari Tan-Tan (patung kuarsit, 200.000-500.000 SM) serta lukisan di gua Chauvet (30.000 SM).
Pada era peradaban Mediterania kuno, termasuk budaya Yunani, Romawi dan Bizantium, serta seni Carolingian, Ottonian, Romawi, dan Gothik pada abad pertengahan, seniman dianggap hanya sebagai pekerja terampil. Baru pada saat masa Renaisans, profesi “seniman” diangkat ke tingkat yang lebih tinggi, karena mencerminkan pentingnya unsur “seni desain” .
Mulai abad ke-16 berdiri sekolah seni rupa bagi orang yang ingin menjadi seniman professional. Dua sekolah (akademi) yang paling awal adalah Academy of the Art of Design di Florence ( Accademia dell’Arte del Disegno ) dan Akademi Seni Rupa Roma (Accademia di San Luca). Institusi pendidikan ini mengajarkan jenis seni akademis yang sangat tradisional, yang didasarkan pada prinsip-prinsip seni Renaisans, yang mengatur hal-hal seperti materi pelajaran, bentuk, pesan, komposisi, warna dan sebagainya.
Akademi seni rupa pada saat itu juga menetapkan urutan tingkatan seni yang ketat , misalkan memberi peringkat pada lukisan dengan urutan kepentingan sebagai berikut:
(1) Lukisan sejarah
(2) Potret
(3) Lukisan-lukisan
(4) Landscape
(5) Still Life.
Dengan demikian, sebuah lukisan sejarah (yang berarti sebuah gambar dengan ” istoria ” atau naratif ) dinilai lebih meningkat daripada pemandangan atau lukisan tanpa berisi manusia. Namun pada abad ke 20, ketika muncul aliran Kubisme, dan Surealisme, peraturan Akademi seni rupa pun hilang.
Berikut adalah beberapa contoh Seni Rupa pada zaman abad pertengahan :
2. Seni Kriya
Jika bicara tentang seni rupa, maka kita juga bisa membahas seni kriya sebagai salah satu cabang dari seni rupa. Hasil dari seni ini mampu memberikan nilai jual yang begitu tinggi. Hingga menjadikan bahan olahan atau benda kerajinan yang dibuat dengan sentuhan seni kriya bisa dijadikan mata pencaharian bagi setiap orang.
Secara etimologi kriya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu karya yang memiliki arti mengerjakan. Lalu kata tersebut menjadi berkembang menjadi karya, kriya, dan kerja.
Dari penjelasan tersebut bisa diambil kesimpulan jika kriya adalah suatu kegiatan kreatif yang bisa menghasilkan benda ataupun objek. Dan untuk benda yang dihasilkan dari kegiatan kreatif tersebut bisa dinamakan seni kriya.
♢Sejarah Seni Kriya
Seni kriya sudah ada sejak dahulu kala. Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika seni kriya merupakan salah satu cabang seni rupa yang memiliki akar kuat seperti nilai tradisi dengan mutu tinggi atau memiliki nilai adiluhung.
Pada masa lalu para karyawan mampu menghasilkan karya seni dengan ketekunan yang sudah memiliki konsep filosofi tinggi dan bisa menghasilkan berbagai macam produk dengan legitimasi seni yang begitu diistimewakan. Terhadap pola pikir metafisik yang di dalamnya terdapat kandungan muatan nilai spiritual, religious dan juga margis dalam benda kriya yang telah dihasilkan tersebut. Selain itu kriya juga didukung dengan tatanan budaya tradisional yang bisa mencerminkan jiwa zaman pada masa itu.
Kriya merupakan seni murni yang begitu diagungkan pada zaman klasik. Banyak produk yang bisa dihasilkan oleh seni kriya pada zaman klasik. Beberapa contoh benda seni ini yang bisa dihasilkan pada zaman klasik adalah seperti keris dan senjata hias lainnya, perhiasan emas maupun perhiasan perak, ukiran yang menggunakan media kayu, topeng yang digunakan untuk keperluan hiasan semata atau digunakan untuk berbagai upacara dan juga wayang.
Berikut adalah beberapa contoh Seni Kriya :
3. Seni Desain
Desain grafis merupakan proses komunikasi untuk menyampaikan suatu pesan melalui elemen visual. Biasanya, desain grafis menggabungkan gambar, simbol dan tulisan untuk merepresentasikan visual pesan yang mau disampaikan. Penerapan desain grafis biasanya di dalam desain komunikasi dan fine art. Desain grafis bisa mengarah ke metode merancang, proses pembuatan, produk hasil rancangan maupun disiplin ilmu yang dipakai untuk desain.
♢Sejarah Seni Desain
Perkembangan seni rupa sangat berkaitan dengan sejarah dari desain grafis. Melihat sejarah ke belakang, penemuan karya komunikasi visual paling tua adalah lukisan gua Lascaux di Prancis yang diperkirakan asalnya dari periode 15.000-10.000 SM. Ini adalah sekumpulan simbol berbentuk ideogram, hingga akhirnya berkembang jadi aksara yang kita biasa gunakan di masa modern sekarang.Sementara, dalam pendidikan desain di Inggris, Henry Cole menjadi orang yang memiliki pengaruh besar. Dia membuat jurnal berjudul Journal of Design and Manufacturers dan berhasil meyakinkan pentingnya desain lewat jurnalnya tersebut. Untuk merayakan lahirnya teknologi industri modern serta desain dengan gaya Victoria, dia menyelenggarakan The Great Exhibition.Kemudian, di antara tahun 1891-1896, diterbitkan buku karya desain grafis dari gerakan Arts and Crafts oleh Percetakan William Morris Kelmscott. Lalu, percetakan ini membuat buku yang desainnya lebih apik dan elegan, untuk kemudian dijual ke orang-orang kaya. Melalui penjualan ini, Morris membuktikan bahwa produk karya desain grafis juga berpotensi untuk pasar komersial.
Kemudian, hasil karya Morris dan pergerakan Private Press memengaruhi Art Nouveau secara langsung, dan berpengaruh terhadap perkembangan desain grafis di awal abad ke-20 secara nggak langsung.
- Tahun 1916
Sejarah desain grafis berikutnya yaitu Edward Johnston merancang jenis huruf yang kemudian digunakan pada The Signage in the London Underground di tahun 1916- Tahun 1920Di Uni Soviet, ada aliran konstruktivisme yang melihat seni dengan orientasi individu nggak bermanfaaat bagi Rusia. Mereka lalu merancang sesuatu yang bisa diterapkan untuk dunia nyata, seperti membuat bangunan, perangkat teater, pakaian, perabot, kain, poster, logo, menu dan sebagainya.- Tahun 1928
Di tahun 1928, dirumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern oleh Jan Tschichold dalam bukunya dengan judul New Typography. Kemudian, muncul para tipografer lainnya yakni Bauhaus, Herbert Bayer dan Laszlo Moholy-Nagy, serta El Lissitzky yang memiliki pengaruh besar di bidang ilmu desain grafis modern.- Tahun 1937
Pada tahun 1937, Bauhaus pindah sekolah dari Jerman ke Chicago dan dia membawa pengaruh besar terhadap desain di Amerika.- Tahun 1964-1999
Desain grafis terus berkembang seiring dengan berkembangnya konsumerisme. Hingga memicu kritik dari bermacam komunitas desain yang kemudian disampaikan melalui First Thing First manifesto, ini diterbitkan pertama kali di tahun 1964. Lalu, kembali diterbitkan di tahun 1999 dalam majalah Émigré. Lantas, konsumerisme terus tumbuh hingga membuat ilmu desain grafis ikut berkembang sampai sekarang.
https://kreativv.com/sejarah-desain-grafis/2/
https://www.gramedia.com/literasi/seni-kriya/
https://www.ilmupelajaran.com/pengertian-seni-rupa-sejarah-fungsi-macam-dan-unsur-seni-rupa/
Komentar
Posting Komentar